Aku Rinduuuu
rindu baunya yang dingin, selalu melegakan dada ketika kuhirup. aromanya khas seperti embun pagi hari ketika hujan semusim. saat bersembunyi di lipatan-lipatan tubuhnya, kubisa berlama-lama.
Hey, kamu buku baru.
Thursday, November 17, 2011
Yang Baru
Posted by kyRa at 9:38 AM 0 comments
Monday, September 19, 2011
Hujan #2
Hey kamu, Tuan Hujan berkerah senja
Mengapa datang malumalu?
Aku rindu kamu tahu
Senja sembunyi diantara pekat gradiasi
Senja sedang meneduh meski hujan tampak malumalu
Tapi kan kamu tahu
Rinduku sudah sejak bertahun lalu
Monday, August 22, 2011
Malam Merindu
Weheartit
Berbaring sendiri di atas ranjang berukuran besar, aku masih saja terjaga hingga tengah malam begini. Ditemani sinar bulan yang sebentar lagi akan menyabit, tenggorokan yang mulai menghaus, novel-novel yang tergeletak berantakan di sisi ranjang, lagu-lagu swing colbie caillat berputar terus berulang kali di winamp player, dan catatan Perempuan Sore seminggu lalu yang ternyata tengah merindu, mengingatkanku pada rindu bertahun lalu.
Seperti Perempuan Sore, aku--mungkin kita semua, sama saja--sering merasa rindu yang tiba-tiba. Begitu tiba-tiba. Tanpa jeda, tanpa aba-aba. Rasa yang tiba-tiba langsung saja ada. Dan atmosfir sekitar berubah menguat, menyesuaikan diri dengan kondisi dulu saat rindu berada. Seperti dulu, kedatanganmu kutunggu-tunggu diantara celah-celah matahari yang meninggi. Dan kemunculanmu saat matahari kembali memudar. Karena, hanya saat itu ada sapaan manis kudengar sambil berjalan ringan di sepanjang koridor. Tanpa saling tatap, aku hafal senyummu, wajah cemberutmu yang dibuat-buat, kehadiranmu yang sedari jauh sudah kutebak. Aku hafal dari derap langkah kaki hingga angin yang tertinggal dari gerakanmu. Ahh, aku mulai menyeracau, dan semakin merindu.
Tapi, rindu itu rindu yang telah lalu. Yang telah jauh berbeda. Kini, kita tak lagi putih abu. Kata-katanya pun sudah tak mengarah padaku. Sempat merasa diabaikan, ketika dihentikannya semua konektivitas denganku. Adakah yang salah dari kita? Bahasa yang dulu tak pernah memerlukan kata, kini tak ada sisa. Memang semuanya sudah berbeda, tapi tak bisakah tetap ada sekedar kata untuk sapa? Kalau ada yang bilang manusia memiliki benang merah yang tak terlihat, aku percaya! Dan aku yakin, ada saatnya manusia tak dapat menghindar satu sama lain. Meski mencoba memecah konektivitas itu, tapi masih ada benang merah yang tak satu pun dari kita tahu dimana letak terikatnya. Terkait erat. Dan satu hari nanti, aku akan mendapatimu berdiri di sisiku yang melirik ke arahku, sebagai sahabat terbaik.
Sudah ah, sebelum terlelap, aku mau merindu lagi, kali ini dengan kekasihku.
Posted by kyRa at 12:24 AM 0 comments
Subscribe to:
Posts (Atom)