Sunday, September 25, 2011
Belajar
Posted by kyRa at 11:00 PM 0 comments
Wednesday, September 21, 2011
Hujan #3
Setiap detik adalah moment
seperti buih yang langsung berpendar ketika sampai
seperti cahaya yang memudar setelah usai
serupa rintik yang sekejap menguap kembali
dan waktu yang tak kan terulang
dari sana kita belajar cinta
mengasihi untuk sesama, tanpa berasa-asa
kita bisa belajar pada kata
banyak darinya yang mampu berdiri sendiri
tapi bersanding membuatnya lebih berarti
manusia-manusia kaca
bercerita pada hujan
melalui nada tanpa rupa
bersenandung dengan iring-iringan cahaya
menari memenuhi ruang-ruang warna
mereka tak bisu kata
hanya memilih diam sebagai bahasa
tak hanya ragu yang menipu
tapi waktu yang purapura tak tahu-menahu
Posted by kyRa at 5:45 PM 0 comments
Monday, September 19, 2011
Hujan #2
Hey kamu, Tuan Hujan berkerah senja
Mengapa datang malumalu?
Aku rindu kamu tahu
Tapi kan kamu tahu
Rinduku sudah sejak bertahun lalu
Friday, September 16, 2011
Hujan #1
Kamu menyapaku malumalu
bahkan senja menyipit dan tersipu
dedaunan bergoyang kemayu
Ahh, rinduku satusatu
lamalama dan jauhjauh
kita satu raga dalam jingga
biarkan kelabu dan biru tanpa ratu
Aku rindu hujan
baumu yang dingin sendu
kadang seperti bau roti bakar
dan bau jeruk yang kecut
kadang berubah serupa mawar putih dan pagipagi yang sejuk
Posted by kyRa at 10:34 AM 0 comments
Hujan Bulan Juni - Sapardi Djoko Damono
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Posted by kyRa at 10:16 AM 0 comments
Sunday, September 11, 2011
If I Didn't
What if...
If I didn't came on that day
If I came late to apply my application
If I didn't choose the 6th seat
If you didn't sit behind me to glanced at me oftenly
If there's no that song
It wouldn't be today
If only I didn't tried to introduced my friend to you
Just at dusk If only you didn't came
We wouldn't looked smiling each other
We wouldn't even talked much at night after
If you didn't like my poets
If we never make mistakes
If we never been angry each other
If only we never greeted each other,
I couldn't starred the back of you,
We wouldn't be here to see the green of field.
The best that I can get
You are the one I love to talk about
Even when my mood is bad
If I didn’t have you then
What will become of me?
If I had never met you girl
How would my life be?
Would I be the same?
If I’d been loving another name
Kamar & Padang Ilalang. September yang baru nyaris gerimis.
Posted by kyRa at 11:28 PM 0 comments
Friday, September 09, 2011
Dihargai
Posted by kyRa at 10:15 PM 3 comments
Wednesday, September 07, 2011
Sesuatu
Sesuatu.
Yang berlalu, dan sudah lama tak kentara. Sebuah jejak yang pernah saya tapaki. Sebuah langkah yang pernah saya derapi. Dua tahun lalu, ketika subuh tak sebening biasanya dan senja tampak enggan menjingga. Saya tiba-tiba jadi tak suka malam, sementara insomnia masih melekat, dan rutinitas saya padat yang kemudian menyita malam-malam saya untuk selalu terjaga, membuat saya selalu mengingat--bahkan memikirkan--jingga yang sudah saya tak sukai--benci.
Ia sesuatu, hanya sesuatu, bukan Sesuatu. Biasa, tak istimewa.
Saya jadi kehilangan minat untuk menulis, apalagi berpuisi. Tak tertarik pada kata. Huhh~ rasanya malas segala-gala. Jingaa menyapa, saya abaikan saja. Saya lelah. Malas, dan kehilangan minat terhadapnya. Tapi sialnya masih saja menanti jingga menatap saya. Mungkin saya terlihat mengiba, tapi buat saya jingga sudah kelewatan setelah jingganya memudar. Dan saya jengah.
Saya kecewa pada diri sendiri. Mengapa saya pernah serapuh itu. Sahabat saya bilang, "Jingga tak lagi pantas untukmu...". Saya masih bersikukuh waktu itu meskipun sudah membencinya. "Tidak usah mempertahankan sesuatu yang sudah tak mau dipertahankan." lanjutnya. Saya mencerna perlahan kata-kata perempuan baik di sebelah saya. Kali lainnya ia yang baik mengirimiku sms: move on, and step forward!
Saya bersyukur karena sempat melalui malam-malam yang tak membiru (hehe, hanya sedikit mengharu biru), membuat saya belajar banyak hal. Mungkin rasanya sulit hari-hari itu, tapi abrakadabra hanya dengan sekali 'saat itu' saya sudah memperoleh banyak hal, terlalu banyak. Dan saya bersyukur untuk itu, Tuhan.
Dan ketika waktu tak terasa sudah berlalu cepat, saya harus mengalami hal yang hampir sama, ah..tidak, berbeda, hanya sedikit sama. Untuk itu, saya ternyata merasa jauh lebih kuat dari sebelumnya. Saya merasa biasa saja menghadapinya, karena saya pernah mengalami yang 'lebih' dari itu. Tuhan memang selalu lebih tahu, lebih mengerti. Sejauh apa kita mampu bertahan. Seberapa kuat kita untuk bersabar. Tuhan lebih tahu batasan yang kita punya.
Inilah Sesuatu itu.
And I'm here after moved on and stepped forward.
Semoga Tuhan Menyukai Kita.
Posted by kyRa at 8:27 PM 0 comments
Gelas
Gelas menggelinding
katakata di dalamnya tumpah
berserakan kemanamana
aku kesulitan mengisinya kembali
kini kan ku isi dengan tawa & semangat
itu kenapa lebih sulit dari sekedar mengisi serapah
kini gelasku setengah isi
sisanya menarinari
Kamar. Melihat gelas setengah kosong. Tak menggelinding.
Posted by kyRa at 10:37 AM 0 comments