Wednesday, September 07, 2011

Sesuatu

Sesuatu.

Yang berlalu, dan sudah lama tak kentara. Sebuah jejak yang pernah saya tapaki. Sebuah langkah yang pernah saya derapi. Dua tahun lalu, ketika subuh tak sebening biasanya dan senja tampak enggan menjingga. Saya tiba-tiba jadi tak suka malam, sementara insomnia masih melekat, dan rutinitas saya padat yang kemudian menyita malam-malam saya untuk selalu terjaga, membuat saya selalu mengingat--bahkan memikirkan--jingga yang sudah saya tak sukai--benci.

Ia sesuatu, hanya sesuatu, bukan Sesuatu. Biasa, tak istimewa.

Saya jadi kehilangan minat untuk menulis, apalagi berpuisi. Tak tertarik pada kata. Huhh~ rasanya malas segala-gala. Jingaa menyapa, saya abaikan saja. Saya lelah. Malas, dan kehilangan minat terhadapnya. Tapi sialnya masih saja menanti jingga menatap saya. Mungkin saya terlihat mengiba, tapi buat saya jingga sudah kelewatan setelah jingganya memudar. Dan saya jengah.

Saya kecewa pada diri sendiri. Mengapa saya pernah serapuh itu. Sahabat saya bilang, "Jingga tak lagi pantas untukmu...". Saya masih bersikukuh waktu itu meskipun sudah membencinya. "Tidak usah mempertahankan sesuatu yang sudah tak mau dipertahankan." lanjutnya. Saya mencerna perlahan kata-kata perempuan baik di sebelah saya. Kali lainnya ia yang baik mengirimiku sms: move on, and step forward!

Saya bersyukur karena sempat melalui malam-malam yang tak membiru (hehe, hanya sedikit mengharu biru), membuat saya belajar banyak hal. Mungkin rasanya sulit hari-hari itu, tapi abrakadabra hanya dengan sekali 'saat itu' saya sudah memperoleh banyak hal, terlalu banyak. Dan saya bersyukur untuk itu, Tuhan.

Dan ketika waktu tak terasa sudah berlalu cepat, saya harus mengalami hal yang hampir sama, ah..tidak, berbeda, hanya sedikit sama. Untuk itu, saya ternyata merasa jauh lebih kuat dari sebelumnya. Saya merasa biasa saja menghadapinya, karena saya pernah mengalami yang 'lebih' dari itu. Tuhan memang selalu lebih tahu, lebih mengerti. Sejauh apa kita mampu bertahan. Seberapa kuat kita untuk bersabar. Tuhan lebih tahu batasan yang kita punya.

Inilah Sesuatu itu.
And I'm here after moved on and stepped forward.
Semoga Tuhan Menyukai Kita.

0 Comments: